Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan serta
Kementerian Pertahanan India menyatakan telah berhasil menguji coba peluru
kendali yang bisa digunakan untuk membawa hulu ledak nuklir.
Menurut Kementerian Pertahanan, sebagaimana dikutip CNN,
Selasa (27/12), uji coba tersebut menunjukkan peningkatan pada kekuatan peluru
kendali buatan dalam negeri. Rudal itu dinamakan Agni V.
Sementara, Perdana Menteri Narendra Modi melalui akun
Twitter-nya mengaku sangat bangga akan keberhasilan uji coba yang dilaksanakan
pada Senin (26/12).
"Ini akan menambah kekuatan luar biasa pada pertahanan
strategis kita," kicaunya.
Rudal ini diluncurkan menggunakan peluncur mobil. Melalui
peluncur ini, peluru bisa lebih terlindungi dan lebih cepat, juga mudah untuk
diluncurkan.
Peluncuran dilakukan di negara bagian Odisha, bagian timur
India.
Dengan ini, India telah empat kali berhasil menguji coba
rudal balistik antar benua alias ICBM dari darat ke darat, Agni-V. Rudal
pertamanya diluncurkan pada 2012 silam.
Kekhawatiran Global
Uji coba ini dilakukan ketika dunia khawatir akan
peningkatan jumlah senjata nuklir, terutama menyusul terpilihnya Donald Trump
sebagai presiden Amerika Serikat.
Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan
pihaknya berupaya untuk meningkatkan kemampuan nuklir. Menanggapi lewat
Twitter, Trump menyatakan Amerika Serikat juga mesti melakukan hal yang sama.
"Amerika Serikat harus mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan nuklirnya hingga dunia sadar akan kesalahannya menyangkut
nuklir," kata Trump.
Kedua negara masing-masing mempunyai 14 ribu hulu ledak
nuklir.
Sementara itu, India mempunyai sekitar 120 hulu ledak
nuklir, kata Federasi Ilmuwan Amerika. Jumlah ini lebih banyak daripada Korea
Utara namun lebih sedikit dari China.
Secara spesifik, pengembangan ini mungkin akan
mengkhwatirkan China. Dengan kemampuan menjangkau lebih dari 5.000 kilometer,
Agni V bisa mengincar Beijing kapan saja. CNN
Abo James
Terkait:Militer