Rumah didiamkannya sudah rapuh di makan usia kata seorang warga asal belitang Jalak (32) merasa simpati melihat kondisi kehidupan ibu itu.
Kondisi lantai, dinding dengan atap yang sudah banyak yang berlobang itu telah lama dibiarkan, karena ibu Kartini tidak ada biaya untuk memperbaikinya", ungkap jalak.
Jalak(32) ditemui awak media SekadauNews mengatakan, Ibu kartini memilik satu anak yang masih sekolah, dia (anaknya) sekolah dengan biaya sendiri tanpa minta bantu orang tua,
"Disebabkan, sambung Jalak (32), Ibu Kartini sudah tidak mampu membiaya ongkos sekolah anaknya, sehingga anaknya pun dengan niat yang masih kuat berkeinginan sekolah, kata Jalak, bekerja dengan orang untuk biaya sekolahnya.
Ibu Kartini tinggal di rumah reyot dari kayu seluas kira-kira 4x5 meter di sebuah perkampungan di dalam rumah itu, Kartini menjalani masa hidupnya sehari-hari sendirian. Ia ditemani ayam sebagai teman peliharnya.
 |
| Foto barang-barang milik ibu Kartini yang bertumpukan disatu ruangan |
Di dalam rumah, hanya ada satu tikar kusam yang diletakkan tepat di depan pintu, rumah yang memiliki satu ruang itu juga digunakan sebagai dapur, dan bertumpuk dengan barang-barang lainnya juga.
Ibu Kartini tak sanggup memperbaiki rumahnya karena ia tak punya penghasilan.
Untuk menafkahi hidupnya, nenek yang tinggal sendirian di rumah yang tidak layak didiami itu bergantungan bantuan dari para tetangganya.
Sehari-hari, dia hanya bekerja bertani ladang dan cari upah kerja buruh sawit, itu pun tidak setiap hari orang-orang menyuruhnya", kata Jalak.
Untuk menindaklanjuti supaya bisa dibantu diperbaiki rumahnya, kata jalak, Kami sudah melaporkan kondisi ini kepada dinas terkait, dan sekarang kami masih menunggu informasi tersebut", tutup Jalak.
 |
| Foto Ibu Kartini tinggal sendirian di rumah yang sudah hampir rapuh |
Penulis: Mus
Editor: Yakop
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS