SEKADAU HILIR, SEKADAU.COM - Satu jam setengah setelah dijenguk Wakil Bupati Sekadau Aloysius, SH, M.Si, Ketua PKK Kristina Rupinus, S.Pd,M.Si dan Ketua GOW Vixtima Heri Supriyanti Aloysius, A.Md, Sentia Resa, pasien berusia lima tahun korban gigitan anjing rabies asal saka tiga Desa Sunsong Kecamatan Sekadau Hulu meninggal dunia setelah dua hari kritis di Rumah Sakit Umum Sekadau Kamis 12 Oktober 2017 sekitar pukul 17.50 wib.
Saat mejenguk Sentia, Wakil Bupati Sekadau didampingi asisten 1 dan isteri, Kepala Dinas Kesehatan, Kasat Pol PP, Plt. Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau, Ketua PKK, Ketua GOW, Dirut PDAM dan perwakilan dari Bapeda.
Wakil Bupati Sekadau dan rombongan tiba di Rumah sakit sekitar pukul 16.00 wib sepulang dari kantor setelah menerima kunjungan kerja Danrem 121/Abw.
Kurang lebih setengah jam wakil bupati dan rombongan membesuk Sentia di ruang isolasi anak.
Wakil Bupati, Ketua PKK, Ketua GOW dan rombongan lainnya baru sempat bercerita dengan orang tua bocah lima tahun ini.
Wakil bupati dan rombngan juga sempat mendoakan Sentia yang terbaring kritis d ruang anak.
Dihadapan Wakil Bupati dan rombonga. Ayah Sintia bercerita Anak saya digigit dua minggu lalu,
saat itu ada yang bilang kalau anjing kami aneh, untuk itu saya berniat ngikat anjing itu menggunakan rantai motor, terlepas loncat langsung gigit anak saya yang lagi berdiri di depan pintu rumah kami.
Ia melanjutkan setelah gigitan itu, anak saya sepertinya baik-baik saja, bahkan sempat ikut ke ladang beberapa hari kemudian.
"Bahkan saat cek ke puskesmas rawak ia masih bisa jalan sendiri, Hanya saja badannya saat di pangku kuat panas". Lanjutnya.
Wakil Bupati Sekadau Aloysius menyampaikan atas nama Pemerintah Daerah menyampaikan belasungkawa yang sedalam dalamnya atas meninggalnya adik Sintia, dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan.
"saya dan bapak Bupati menyampaikan belasungkawa untuk adik sintia korban gigitan rabies. Semoga adik kita ini diterima disisi kanan Allah Bapa Yang Maha Kuasa dan bagi keluarga diberikan kekuatan dan penghiburan," ujar wakil.
Wakil Bupati minta ini kasus yang terakhir jangan ada lagi kasus serupa terjadi.
Kepada masyarakat juga, Wakil Bupati minta supaya ada kesadaran untuk membantu petugas ketika anjingnya ingin divaksin.
"akibat anjingnya tidak mau divaksin, kita udah sosialisai lewat kecamatan, lewat desa dan tokoh masyarakat. kita juga minta apabila ada petugas, tolong dibantu.
Jangan kwatir anjingnya divaksin, jangan takut anjingnya tidak gonggong. Kita segera turunkan lagi petugas untuk melakukan vaksin. Kita tidak mau lagi ada kasus serupa," pinta wakil Bupati lagi.
Sementara itu Camat Sekadau Hulu Yansong mngatakan sosialisasi rabies di Kantor Desa Sunsong pada saat musrenbang tgl 18 sept 2017. Petugas melaksanakan vaksinasi tgl 20 sept 2017 anjing yg divaksinasi 78 ekor.
"Belum keseluruhan karna beberapa masyarakat tidak mau anjingnya divaksin dengan berbagai alasan," ujar Yangson.
Paman korban Abi membenarkan Sintia Ponakannya meninggal. “Ponakan saya meninggal,” kata Abi, paman korban Abi berusaha pasrah atas kejadian itu.
“Sudah kehendak tuhan,” sambungnya.
Oleh: Hartono
Laporan: Ery
Editor: Yakop
Saat mejenguk Sentia, Wakil Bupati Sekadau didampingi asisten 1 dan isteri, Kepala Dinas Kesehatan, Kasat Pol PP, Plt. Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau, Ketua PKK, Ketua GOW, Dirut PDAM dan perwakilan dari Bapeda.
Wakil Bupati Sekadau dan rombongan tiba di Rumah sakit sekitar pukul 16.00 wib sepulang dari kantor setelah menerima kunjungan kerja Danrem 121/Abw.
Kurang lebih setengah jam wakil bupati dan rombongan membesuk Sentia di ruang isolasi anak.
Wakil Bupati, Ketua PKK, Ketua GOW dan rombongan lainnya baru sempat bercerita dengan orang tua bocah lima tahun ini.
Wakil bupati dan rombngan juga sempat mendoakan Sentia yang terbaring kritis d ruang anak.
Dihadapan Wakil Bupati dan rombonga. Ayah Sintia bercerita Anak saya digigit dua minggu lalu,
saat itu ada yang bilang kalau anjing kami aneh, untuk itu saya berniat ngikat anjing itu menggunakan rantai motor, terlepas loncat langsung gigit anak saya yang lagi berdiri di depan pintu rumah kami.
Ia melanjutkan setelah gigitan itu, anak saya sepertinya baik-baik saja, bahkan sempat ikut ke ladang beberapa hari kemudian.
"Bahkan saat cek ke puskesmas rawak ia masih bisa jalan sendiri, Hanya saja badannya saat di pangku kuat panas". Lanjutnya.
Wakil Bupati Sekadau Aloysius menyampaikan atas nama Pemerintah Daerah menyampaikan belasungkawa yang sedalam dalamnya atas meninggalnya adik Sintia, dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan.
"saya dan bapak Bupati menyampaikan belasungkawa untuk adik sintia korban gigitan rabies. Semoga adik kita ini diterima disisi kanan Allah Bapa Yang Maha Kuasa dan bagi keluarga diberikan kekuatan dan penghiburan," ujar wakil.
Wakil Bupati minta ini kasus yang terakhir jangan ada lagi kasus serupa terjadi.
Kepada masyarakat juga, Wakil Bupati minta supaya ada kesadaran untuk membantu petugas ketika anjingnya ingin divaksin.
"akibat anjingnya tidak mau divaksin, kita udah sosialisai lewat kecamatan, lewat desa dan tokoh masyarakat. kita juga minta apabila ada petugas, tolong dibantu.
Jangan kwatir anjingnya divaksin, jangan takut anjingnya tidak gonggong. Kita segera turunkan lagi petugas untuk melakukan vaksin. Kita tidak mau lagi ada kasus serupa," pinta wakil Bupati lagi.
Sementara itu Camat Sekadau Hulu Yansong mngatakan sosialisasi rabies di Kantor Desa Sunsong pada saat musrenbang tgl 18 sept 2017. Petugas melaksanakan vaksinasi tgl 20 sept 2017 anjing yg divaksinasi 78 ekor.
"Belum keseluruhan karna beberapa masyarakat tidak mau anjingnya divaksin dengan berbagai alasan," ujar Yangson.
Paman korban Abi membenarkan Sintia Ponakannya meninggal. “Ponakan saya meninggal,” kata Abi, paman korban Abi berusaha pasrah atas kejadian itu.
“Sudah kehendak tuhan,” sambungnya.
Oleh: Hartono
Laporan: Ery
Editor: Yakop
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS