Atap ruko akibat bencana angin kencang di sekadau
SEKADAU HILIR, SEKADAU NEWS - Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Kabupaten Sekadau langsung turun tangan mengetahui adanya kejadian angin kencang tersebut. Selain melakukan pendataan, mereka juga membantu mengevakuasi sejumlah korban.
“Ada dua korban yang kita evakuasi,” ujar Edy Prasetyo S Sos, Sekretaris BPBD-PK Sekadau kepada Wartawan kesibukkannya mengevakuasi korban.
Kedua korban yang dievakuasi itu, adalah keluarga Iswati dan keluarga Yeni pemilik Warkop Parindang Ati. “Iswati kita evakuasi ke tempat rumah keluarganya di Ensali. Sedangkan Yeni kita evakuasi ke rumah keluarganya di KM 6, Jalan Sekadau-Sintang,” beber Edy.
Keputusan evakuasi karena rumah kedua korban tersebut tidak dapat ditinggali lagi. Atap bangunan sudah terbang dan rumahnya tergenang hujan. Beberapa personil TRC BPBD-PK Sekadau tampak sibuk membantu para korban membawa barang berharga untuk dilakukan evakuasi ke tempat aman. Warga sekitar juga ikut membantu melakukan evakuasi.
“Untuk korban jiwa atau korban luka sih, memang tak ada. Tapi korban harta benda cukup banyak,” jelas Edy.
Selain atap rumah warga, angin kencang juga merusak tenda milik BPBD yang tengah dipakai untuk acara peresmian kantor baru di kompleks perkantoran Pemkab Sekadau.
kondisi ini sempat membuat pihak BPBD-PK kewalahan. Menurut Edy, kedatangan angin kencang itu sesuai dengan prediksi yang dikeluarga BMKG Supadio Pontianak.
“Memang ada peringatan yang dikeluarkan pihak BMKG sesaat sebelum angin kencang terjadi. Dan potensi angin masih bisa terjadi. Karena itu, kita himbau kepada masyarakat agar hati-hati,” tukasnya.
Tak hanya BPBD-PK Sekadau, tim dari PLN juga turun tangan. Mereka mengecek keberadaan instalasi listrik di rumah warga yang terkena terjangan angin, dikhawatirkan bisa menimbulkan strom.
“Untuk listrik, kita copot MCB-nya agar tidak terjadi hubugan arus pendek. Apalagi yang atapnya hilang,” kata salah seorang petugas teknisi PLN Sekadau.
Laporan Warta: Mus
Editor: Yakop
SEKADAU HILIR, SEKADAU NEWS - Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Kabupaten Sekadau langsung turun tangan mengetahui adanya kejadian angin kencang tersebut. Selain melakukan pendataan, mereka juga membantu mengevakuasi sejumlah korban.
“Ada dua korban yang kita evakuasi,” ujar Edy Prasetyo S Sos, Sekretaris BPBD-PK Sekadau kepada Wartawan kesibukkannya mengevakuasi korban.
Kedua korban yang dievakuasi itu, adalah keluarga Iswati dan keluarga Yeni pemilik Warkop Parindang Ati. “Iswati kita evakuasi ke tempat rumah keluarganya di Ensali. Sedangkan Yeni kita evakuasi ke rumah keluarganya di KM 6, Jalan Sekadau-Sintang,” beber Edy.
Keputusan evakuasi karena rumah kedua korban tersebut tidak dapat ditinggali lagi. Atap bangunan sudah terbang dan rumahnya tergenang hujan. Beberapa personil TRC BPBD-PK Sekadau tampak sibuk membantu para korban membawa barang berharga untuk dilakukan evakuasi ke tempat aman. Warga sekitar juga ikut membantu melakukan evakuasi.
“Untuk korban jiwa atau korban luka sih, memang tak ada. Tapi korban harta benda cukup banyak,” jelas Edy.
Selain atap rumah warga, angin kencang juga merusak tenda milik BPBD yang tengah dipakai untuk acara peresmian kantor baru di kompleks perkantoran Pemkab Sekadau.
kondisi ini sempat membuat pihak BPBD-PK kewalahan. Menurut Edy, kedatangan angin kencang itu sesuai dengan prediksi yang dikeluarga BMKG Supadio Pontianak.
“Memang ada peringatan yang dikeluarkan pihak BMKG sesaat sebelum angin kencang terjadi. Dan potensi angin masih bisa terjadi. Karena itu, kita himbau kepada masyarakat agar hati-hati,” tukasnya.
Tak hanya BPBD-PK Sekadau, tim dari PLN juga turun tangan. Mereka mengecek keberadaan instalasi listrik di rumah warga yang terkena terjangan angin, dikhawatirkan bisa menimbulkan strom.
“Untuk listrik, kita copot MCB-nya agar tidak terjadi hubugan arus pendek. Apalagi yang atapnya hilang,” kata salah seorang petugas teknisi PLN Sekadau.
Laporan Warta: Mus
Editor: Yakop
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS