Beberapa tukang bangunan perbaiki atap yang terbongkar akibat angin kencang.
SEKADAU HILIR, SEKADAU NEWS - Ibu kota Sekadau dihantam angin ribut, Senin (29/1) sore kemarin, sekitar pukul 15.30 WIB mengakibatkan lima buah Rumah Toko (Ruko) di Jalan Sekadau-Sintang (Merdeka Timur) atapnya hampir semua terbongkar.
Selain itu, Kilometer 2,5 dan Kilometer 3, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir terkena hantaman dari angin ribut tersebut.
Di Kilometer 2,5 angin menyapu atap dua unit Ruko milik Masnon, persisnya di dekat kawasan Abadi II. Ruko yang masih satu deretan itu dihuni Iswati.
“Waktu kejadian, saya sedang di WC. Tiba-tiba saya dengar suara gemuruh,” cerita Iswati, kemarin.
Di rumah, Iswati tinggal bersama dua orang anaknya, Rahma (5 tahun) dan Kalika (7 bulan).
Sang suami, Syafarudin sedang bekerja di Sintang. Sementara ibu Iswati sedang tidak berada di rumah. Waktu kejadian, kedua anaknya sedang di kamar.
“Saya langsung terkejut dan lari ke kamar. Kemudian saya lihat ke luar, ada atap melayang di jalan. Saya masuk ke dalam dan melihat atap dapur saya, ternyata sudah hilang tersapu angin,” lanjut Iswati.
Pantauan dilapangan, separoh atap Ruko dua pintu yang ditinggali Iswati sudah hilang. Atap tersebut terbang hingga ke ruas Jalan Sekadau-Sintang. Beruntung, tidak mengenai pengendara yang melintas. Tapi warga sempat panik dan sempt membuat arus kendaraan tersendat.
Sekitar 500 meter dari rumah Iswati, angin juga menerjang atap bangunan Ruko. Ada tiga bangunan Ruko yang masih sederet rusak berat diterjang angin, masing-masing Ruko CU Semarong, Warung Kopi Parindang Ati yang dihuni Yeni dan keluarganya, serta Ruko Warkop Champions yang dihuni Sebinus.
Sementara rumah makan Roma yang dihuni keluarga bapak Purba, hanya mengalami kerusakan ringan.
Sartika, salah seorang pekerja di Warkop Parindang Ati mengaku tekejut dengan kejadian angin yang tiba-tiba itu. Apalagi waktu kejadian, gadis tersebut tengah berada di bagain teras depan lantai dua Ruko tersebut.
“Tiba-tiba angin datang. Langsung kuat,” kata Sartika dijumpai Wartawan di lokasi bangunan Ruko tersebut.
Lanjut Sartika, angin langsung memporak-porandakan atap bangunan Ruko itu. Atapnya langsung melayang. “Saya terkejut karena bunyinya keras seperti gemuruh petir. Saya langsung lari ke lantai bawah,” sambungnya.
Beruntung, atap bangunan Ruko itu tidak melayang ke jalan. Atap tersebut justru melayang ke bagian belakang rumah yang tidak ada penghuninya.
Laporan Warta: Mus/Asri
Editor: Yakop
SEKADAU HILIR, SEKADAU NEWS - Ibu kota Sekadau dihantam angin ribut, Senin (29/1) sore kemarin, sekitar pukul 15.30 WIB mengakibatkan lima buah Rumah Toko (Ruko) di Jalan Sekadau-Sintang (Merdeka Timur) atapnya hampir semua terbongkar.
Selain itu, Kilometer 2,5 dan Kilometer 3, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir terkena hantaman dari angin ribut tersebut.
Di Kilometer 2,5 angin menyapu atap dua unit Ruko milik Masnon, persisnya di dekat kawasan Abadi II. Ruko yang masih satu deretan itu dihuni Iswati.
“Waktu kejadian, saya sedang di WC. Tiba-tiba saya dengar suara gemuruh,” cerita Iswati, kemarin.
Di rumah, Iswati tinggal bersama dua orang anaknya, Rahma (5 tahun) dan Kalika (7 bulan).
Sang suami, Syafarudin sedang bekerja di Sintang. Sementara ibu Iswati sedang tidak berada di rumah. Waktu kejadian, kedua anaknya sedang di kamar.
“Saya langsung terkejut dan lari ke kamar. Kemudian saya lihat ke luar, ada atap melayang di jalan. Saya masuk ke dalam dan melihat atap dapur saya, ternyata sudah hilang tersapu angin,” lanjut Iswati.
Pantauan dilapangan, separoh atap Ruko dua pintu yang ditinggali Iswati sudah hilang. Atap tersebut terbang hingga ke ruas Jalan Sekadau-Sintang. Beruntung, tidak mengenai pengendara yang melintas. Tapi warga sempat panik dan sempt membuat arus kendaraan tersendat.
Sekitar 500 meter dari rumah Iswati, angin juga menerjang atap bangunan Ruko. Ada tiga bangunan Ruko yang masih sederet rusak berat diterjang angin, masing-masing Ruko CU Semarong, Warung Kopi Parindang Ati yang dihuni Yeni dan keluarganya, serta Ruko Warkop Champions yang dihuni Sebinus.
Sementara rumah makan Roma yang dihuni keluarga bapak Purba, hanya mengalami kerusakan ringan.
Sartika, salah seorang pekerja di Warkop Parindang Ati mengaku tekejut dengan kejadian angin yang tiba-tiba itu. Apalagi waktu kejadian, gadis tersebut tengah berada di bagain teras depan lantai dua Ruko tersebut.
“Tiba-tiba angin datang. Langsung kuat,” kata Sartika dijumpai Wartawan di lokasi bangunan Ruko tersebut.
Lanjut Sartika, angin langsung memporak-porandakan atap bangunan Ruko itu. Atapnya langsung melayang. “Saya terkejut karena bunyinya keras seperti gemuruh petir. Saya langsung lari ke lantai bawah,” sambungnya.
Beruntung, atap bangunan Ruko itu tidak melayang ke jalan. Atap tersebut justru melayang ke bagian belakang rumah yang tidak ada penghuninya.
Laporan Warta: Mus/Asri
Editor: Yakop