Sumber google image.
Dilansir dari uncak.com Rabu (7/2/18), Petrus Aquari Tody, warga Sejiram, Kecamatan Seberuang, Kabupaten Kapuas Hulu, mengatakan, Jembatan ini seolah-olah dibiarkan begitu saja oleh Pemerintah tanpa ada niat untuk memperbaikinya.
Sebuah Truk di Kapuas Hulu yang terjebak karena terperosok di lobang jembatan Sungai Lalau.(nt)
Selama ini, kata ia, para pengendara terutama sopir truk yang lewat, selalu membawa papan dan kayu persegi lainnya untuk menutupi lobang yang ada pada jembatan tersebut ketika hendak lewat.
"Jembatan itu merupakan akses untuk menuju ke Semitau dan Suhaid, dimana jembatan tersebut sangat mengancam keselamatan pengendara," kata Tody.
Menurut Tody, jalan Sejiram - Semitau saat ini sebenarnya sudah tidak layak lagi menggunakan jembatan kayu seperti itu, sebab jembatan kayu seperti itu tidak akan bertahan lama apabila dilalui oleh berbagai jenis kendaraan yang bermuatan berat.
"Jika jembatan itu tidak segera diperbaiki dalam waktu dekat, maka bisa saja akan mengalami ambruk total dan jika sudah ambruk tentunya aktivitas perekonomian warga akan lumpuh. Apalagi hingga menelan korban jiwa," ungkap Tody.
Tody mewakili para pengendara dan warga lainnya, berharap kepada pemerintah agar secepatnya menindaklanjuti dengan segera memperbaiki jembatan tersebut sebelum menelan korban jiwa dikemudian hari.
"Tentunya kami sangat-sangat berharap kepada Pemerintah, baik Pemerintah Daerah, Provinsi maupun Pusat, agar segera memperbaiki jembatan Lalau yang sudah tidak layak dilalui itu," ungkapnya penuh harap.
Baca selengkapnya...
KALBAR, SEKADAU NEWS - Dinas Perhubungan Pos Pemeriksaan Lintas Batas Negara (PPLBN) Badau telah mengeluarkan pemberitahuan proses sementara pengeluaran Internasional Circulation Permit (ICP) atau ijin keluar masuk kendaraan Indonesia - Malaysia melalui PPLBN. Badau, Kapuas Hulu, kalimantan Barat.
Bagi kendaraan Indonesia yang ingin ke Malaysia, ICP hanya sebatas Lubuk Antu, Sarawak, Malaysia. Begitu juga sebaliknya bagi kendaraan Malaysia yang masuk ke Indonesia melalui PPLBN hanya sebatas Badau.
Sementara itu, khususnya warga di lima kecamatan perbatasan lintas utara hanya boleh beroperasi diwilayah tertentu seperti Badau, Batang Lupar (Lanjak), Embaloh Hulu (Martinus), Empanang (Nanga Kantuk) dan Puring Kencana saja.
Kendaraan Malaysia yang dimiliki oleh warga Indonesia dalam pemberitahuan tersebut untuk mendaftarkan kendaraannya dengan membawa surat kendaraan, surat ijin mengemudi (SIM), Paspor dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Setelah PPLBN mengeluarkan pemberitahuan pengeluaran ICP yang mulai berlaku 1 Februari 2018, Jawatan Pengangutan Jalan (JPJ) Lubuk Antu, Sarawak, Malaysia juga telah mengeluarkan notis pemberitahuan yang sama namun di berlakukan pada 1 maret 2018. Jika kendaraan Indonesia yang tidak memiliki ICP maka dilarang untuk masuk Malaysia melewati Imigration, Customs, Quarantine and Security (ICQS) Lubuk Antu, Sarawak, Malaysia.
Baca selengkapnya...
KAPUAS HULU, SEKADAU NEWS - Sebua mobil mobil Daihatsu Grandmax KB 8402 DA mengalami kecelakaan di jalan Lintas Utara Desa Sebindang, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu (3/1/18).
Mobil jenis Pick up yang dikendarai oleh MHJ dan seorang penumpang AL melaju dari arah Lanjak, Kecamatan Batang Lupar dengan muatan buah durian menuju Badau.
"Kecepatan saya sekitar 80 km/jam," ujar MHJ sopir mobil Daihatsu Grandmax tersebut.
Ditambahkan MHJ, bahwa saat di jalan lintas Utara, Desa Sebindang, dari arah Badau melaju sepeda motor (Identitas tidak diketahui) yang melewati garis tengah jalan.
"Saya Terkejut, lalu membanting setir kearah kiri, sehingga mobil yang saya kemudikan menabrak tiang listrik dan bagian body belakang mobil terangkat ke luar jalan," tambahnya.
Baca selengkapnya...
KAPUAS HULU, SEKADAU NEWS - Berkibarnya bendera Negara bagian Sarawak Malaysia di Dusun Keram, Desa Benua Martinus, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Sabtu (30/12/17), ternyata dipasang oleh salah satu warga setempat bernama Kristo (35).
Dari informasi yang dihimpun media ini langsung di TKP, salah satu warga tersebut menemukan bendera itu di tumpukan pakaian bekas dirumahnya, setelah melihat bendera tersebut, kemudian langsung dipasang pada tumpukan kayu yang nantinya akan digunakan menjadi api unggun dalam rangka memeriahkan malam pergantian tahun.
Saat menemukan dan memasang bendera yang merupakan salah satu bendera negara bagian Sarawak (Malaysia) tersebut, Kristo berada dalam pengaruh alkohol, dimana saat itu ada acara penikahan warga setempat.
Sekitar pada pukul 15.00 WIB bendera bagian Sarawak Malaysia itu diturunkan langsung oleh Kristo setelah beberapa anggota Koramil 1206-05 Benua Martinus mendapatkan informasi bahwa ada bendera bagian Sarawak berkibar, dan sempat terjadi adu mulut antara anggota Koramil 1206-05 dengan beberapa warga yang terpengaruh alkohol.
Baca selengkapnya...
Semua berita ini telah ditayangkan di uncak.com
Editor: Yakop
1. Seorang Warga Kapuas Hulu Minta Uang Pajak Perbaiki Jembatan Sungai Lalau Kenerak
KAPUAS HULU, SEKADAU NEWS - Sudah 2 bulan terkahir jembatan jembatan sungai Lalau, Desa Kenerak, Kecamatan Semitau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mengalami kerusakan Berat, tidak menutup kemungkinan jembatan tersebut akan ambruk dalam waktu dekat.Dilansir dari uncak.com Rabu (7/2/18), Petrus Aquari Tody, warga Sejiram, Kecamatan Seberuang, Kabupaten Kapuas Hulu, mengatakan, Jembatan ini seolah-olah dibiarkan begitu saja oleh Pemerintah tanpa ada niat untuk memperbaikinya.
Sebuah Truk di Kapuas Hulu yang terjebak karena terperosok di lobang jembatan Sungai Lalau.(nt)
Selama ini, kata ia, para pengendara terutama sopir truk yang lewat, selalu membawa papan dan kayu persegi lainnya untuk menutupi lobang yang ada pada jembatan tersebut ketika hendak lewat.
"Jembatan itu merupakan akses untuk menuju ke Semitau dan Suhaid, dimana jembatan tersebut sangat mengancam keselamatan pengendara," kata Tody.
Menurut Tody, jalan Sejiram - Semitau saat ini sebenarnya sudah tidak layak lagi menggunakan jembatan kayu seperti itu, sebab jembatan kayu seperti itu tidak akan bertahan lama apabila dilalui oleh berbagai jenis kendaraan yang bermuatan berat.
"Jika jembatan itu tidak segera diperbaiki dalam waktu dekat, maka bisa saja akan mengalami ambruk total dan jika sudah ambruk tentunya aktivitas perekonomian warga akan lumpuh. Apalagi hingga menelan korban jiwa," ungkap Tody.
Tody mewakili para pengendara dan warga lainnya, berharap kepada pemerintah agar secepatnya menindaklanjuti dengan segera memperbaiki jembatan tersebut sebelum menelan korban jiwa dikemudian hari.
"Tentunya kami sangat-sangat berharap kepada Pemerintah, baik Pemerintah Daerah, Provinsi maupun Pusat, agar segera memperbaiki jembatan Lalau yang sudah tidak layak dilalui itu," ungkapnya penuh harap.
Baca selengkapnya...
2. Bermodal ICP, Kendaraan RI Bebas Masuk Malaysia
Bermodal ICP, Kendaraan RI Bebas Masuk Malaysia.KALBAR, SEKADAU NEWS - Dinas Perhubungan Pos Pemeriksaan Lintas Batas Negara (PPLBN) Badau telah mengeluarkan pemberitahuan proses sementara pengeluaran Internasional Circulation Permit (ICP) atau ijin keluar masuk kendaraan Indonesia - Malaysia melalui PPLBN. Badau, Kapuas Hulu, kalimantan Barat.
Bagi kendaraan Indonesia yang ingin ke Malaysia, ICP hanya sebatas Lubuk Antu, Sarawak, Malaysia. Begitu juga sebaliknya bagi kendaraan Malaysia yang masuk ke Indonesia melalui PPLBN hanya sebatas Badau.
Sementara itu, khususnya warga di lima kecamatan perbatasan lintas utara hanya boleh beroperasi diwilayah tertentu seperti Badau, Batang Lupar (Lanjak), Embaloh Hulu (Martinus), Empanang (Nanga Kantuk) dan Puring Kencana saja.
Kendaraan Malaysia yang dimiliki oleh warga Indonesia dalam pemberitahuan tersebut untuk mendaftarkan kendaraannya dengan membawa surat kendaraan, surat ijin mengemudi (SIM), Paspor dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Setelah PPLBN mengeluarkan pemberitahuan pengeluaran ICP yang mulai berlaku 1 Februari 2018, Jawatan Pengangutan Jalan (JPJ) Lubuk Antu, Sarawak, Malaysia juga telah mengeluarkan notis pemberitahuan yang sama namun di berlakukan pada 1 maret 2018. Jika kendaraan Indonesia yang tidak memiliki ICP maka dilarang untuk masuk Malaysia melewati Imigration, Customs, Quarantine and Security (ICQS) Lubuk Antu, Sarawak, Malaysia.
Baca selengkapnya...
3. Mobil Pick up Tabrak Tiang Listrik di Kapuas Hulu
KAPUAS HULU, SEKADAU NEWS - Sebua mobil mobil Daihatsu Grandmax KB 8402 DA mengalami kecelakaan di jalan Lintas Utara Desa Sebindang, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu (3/1/18).
Mobil jenis Pick up yang dikendarai oleh MHJ dan seorang penumpang AL melaju dari arah Lanjak, Kecamatan Batang Lupar dengan muatan buah durian menuju Badau.
"Kecepatan saya sekitar 80 km/jam," ujar MHJ sopir mobil Daihatsu Grandmax tersebut.
Ditambahkan MHJ, bahwa saat di jalan lintas Utara, Desa Sebindang, dari arah Badau melaju sepeda motor (Identitas tidak diketahui) yang melewati garis tengah jalan.
"Saya Terkejut, lalu membanting setir kearah kiri, sehingga mobil yang saya kemudikan menabrak tiang listrik dan bagian body belakang mobil terangkat ke luar jalan," tambahnya.
Baca selengkapnya...
4. Begini Alasan Warga Kibarkan Bendera Sarawak (Malaysia) Di Kapuas Hulu
KAPUAS HULU, SEKADAU NEWS - Berkibarnya bendera Negara bagian Sarawak Malaysia di Dusun Keram, Desa Benua Martinus, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Sabtu (30/12/17), ternyata dipasang oleh salah satu warga setempat bernama Kristo (35).
Dari informasi yang dihimpun media ini langsung di TKP, salah satu warga tersebut menemukan bendera itu di tumpukan pakaian bekas dirumahnya, setelah melihat bendera tersebut, kemudian langsung dipasang pada tumpukan kayu yang nantinya akan digunakan menjadi api unggun dalam rangka memeriahkan malam pergantian tahun.
Saat menemukan dan memasang bendera yang merupakan salah satu bendera negara bagian Sarawak (Malaysia) tersebut, Kristo berada dalam pengaruh alkohol, dimana saat itu ada acara penikahan warga setempat.
Sekitar pada pukul 15.00 WIB bendera bagian Sarawak Malaysia itu diturunkan langsung oleh Kristo setelah beberapa anggota Koramil 1206-05 Benua Martinus mendapatkan informasi bahwa ada bendera bagian Sarawak berkibar, dan sempat terjadi adu mulut antara anggota Koramil 1206-05 dengan beberapa warga yang terpengaruh alkohol.
Baca selengkapnya...
Semua berita ini telah ditayangkan di uncak.com
Editor: Yakop