Ini Penyebab Pendemo Anarkis di Kantor DPRD Kapuas Hulu | Sekadau.com

25/04/2018

Ini Penyebab Pendemo Anarkis di Kantor DPRD Kapuas Hulu

Ini Penyebab Pendemo Anarkis di Kantor DPRD Kapuas Hulu
Foto Uncak.com

Ribuan Pendemo masalah PETI di Depan Kantor DPRD Kapuas Hulur.


KAPUAS HULU - Aksi ribuan massa tersebut tergabung dari beberapa Kecamatan yang ada di Kapuas Hulu, yang mana mereka meminta agar pekerjaan emas di daerahnya tidak dilarang atau dirazia karena merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat.

Sehingga tak dibendungkan lagi, aksi anarkis ribuan pendemo masalah PETI, mengakibatkan pintu kaca kantor DPRD Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar, pecah berderai akibat lemparan batu massa, Selasa (24/4/2018).

Tak luput juga fasilitas kantor lainnya ikut jadi sasaran pengrusakan massa, seperti pagar serta plang nama kantor DPRD Kapuas Hulu.

Dilansir dari uncak.com, aksi pendemo pecah sekitar pukul 12.00 WIB saat 30 perwakilan dari pendemo sedang melakukan audensi bersama anggota DPRD Kapuas Hulu serta Kapolres Kapuas Hulu di dalam gedung DPRD.

Beberapa kali juga perwakilan audensi dari pendemo keluar gedung untuk memberitahukan massa jangan sampai melakukan tindakan anarkis, karena masih dalam tahap dialog untuk mencari solusi.

Karena massa sangat banyak membuat beberapa pendemo tidak bisa terkontrol untuk melakukan tindakan anarkisnya dengan melempari batu kearah kantor DPRD serta aparat Kepolisian yang berjaga, akibatnya pintu kaca kantor DPRD pecah berderai.

Melihat massa semakin bringas, akhirnya aparat kepolisian menembakkan gas air mata serta water cannon kearah pendemo, sehingga tampak juga terjadi bentrok antara pendemo dengan aparat.

Melihat kondisi tersebut, perwakilan dari massa kembali keluar dari gedung untuk menenangkan massa agar tetap tenang, karena sebentar lagi akan ada keputusan serta kesepakatan bersama tentang dibolehkannya masyarakat untuk bekerja kembali.

Oleh: Er/Amr
Editor: Yakop

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar