Andrea Pirlo mengaku lebih stress menjadi pelatih ketimbang waktu masih bermain. (Foto: dok. Juventus) |
SuaraTribun, Turin - Andrea Pirlo membeberkan perbedaan saat dia masih bermain dan ketika kini melatih Juventus. Dia mengaku lebih stres kala menjadi pelatih. Apa sebabnya?
Tidak ada yang meragukan kapasitas Pirlo saat dirinya masih aktif bermain. Pria Italia itu dikenal sebagai maestro di lini tengah Gli Azzurri, serta tampil moncer bersama AC Milan dan Juventus.
Selepas gantung sepatu pada 2017, Pirlo melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Dia diangkat sebagai allenatore Juventus menggantikan Maurizio Sarri pada Agustus 2020.
Ekspektasi tinggi pun dibebankan kepada Andrea Pirlo. Berstatus mantan pemain jenius di lapangan, dia diharapkan mampu membagi seluruh pengetahuannya ketika mengasuh Cristiano Ronaldo dkk.
Hal tersebut rupanya bukan perkara mudah buat Pirlo. Dalam pandangannya, mengolah taktik di ruang ganti jauh lebih sulit ketimbang saat dirinya mengontrol permainan di lapangan.
"Jelas lebih stres di ruang ganti karena di lapangan, saya bisa memutuskan apa yang ingin saya lakukan dengan bola," kata Pirlo, dikutip dari Football Italia.
"Memang saya bisa mengatur dari ruang ganti, tapi orang lain yang memainkan pertandingan yang menafsirkan peran mereka. Jadi sedikit lebih sulit sebagai pelatih," dia menambahkan.
"Saat saya bermain, saya memiliki gaya tertentu yang mana saya bisa terlibat dalam situasi khusus dan menjadi penentu di lapangan. Kini, saya harus melakukannya sendiri dari pinggir lapangan," ujarnya.
Sampai saat ini, Andrea Pirlo baru memimpin Juventus di tiga pertandingan Liga Italia 2020/2021. Hasilnya, Bianconeri meraih dua kemenangan dan sekali imbang.