Suara Tribun, Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), H. Sutarmidji, S.H, M.Hum, menghadiri kegiatan Pelaksanaan Pendatanganan Komitmen bersama Perguruan Tinggi untuk menerima Putra/Putri Kalimantan Barat yang telah menorehkan prestasi di tingkat nasional melalui jalur prestasi Non Akademik.
Gubernur Kalbar mengatakan akan memfasilitasi masuk ke perguruan tinggi bagi Putra/Putri yang mengharumkan nama Kalbar di tingkat nasional, namun hanya untuk prestasi perorangan.
“Kalau perguruan swasta, bisa langsung diterima. Tapi, kalau perguruan tinggi negeri, ada peraturannya. Boleh menerima jalur non akademik, tapi dengan syarat berprestasi di tingkat nasional,” ungkap Gubernur Kalbar.
Gubernur Kalbar juga akan memberikan beasiswa kepada 2000 mahasiswa khusus/berprestasi hanya untuk perguruan tinggi yang ada di Kalbar.
“Tahun depan, saya akan memberikan beasiswa kepada 2000 mahasiswa khusus untuk perguruan tinggi yang ada di Kalbar. Besaran biaya yang diterima yaitu maksimal Rp. 5.000.000,- atau sebesar yang dibayar di perguruan tinggi tersebut. Artinya, kalau dia bayar satu tahun dibawah Rp. 5.000.000,- akan dibayar penuh. Tapi jika diatas Rp.5.000.000,- maka biaya bantuan yang diberikan tetap sebesar Rp.5.000.000 dan diberikan selama 1 tahun saja,” jelas Sutarmidji.
Gubernur Kalbar menjelaskan kriteria beasiswa ini tidak pandang etnis, agama, atau apapun yang terpenting adalah berprestasi. Untuk mendapatkan beasiswa ini, akan ada persyaratan yang harus dilengkapi para penerima beasiswa.
“Beasiswa ini hanya untuk 2 semester. Tapi, nanti kita buat persyaratan kalau prestasinya bagus. Misal, nilai IPK yang didapatkan sebesar 3,8, maka beasiswa akan dilanjutkan. Jika IPK-nya dibawah target, beasiswa tidak lagi diberikan,” jelas Gubernur di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Rabu (28/10/2020).
Gubernur berharap dengan adanya beasiswa ini dapat mempercepat peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Kalbar.
"Saya berharap dengan adanya
beasiswa, peningkatan IPM Kalbar dapat dipercepat. Nilai IPM Kalbar saat ini 67–68, sedangkan rata-rata nasional sudah diatas 70. Nah, ini harus diselesaikan dengan semua perguruan tinggi," harap Gubernur Kalbar.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Ketua DPRD, Forkopimda, serta Rektor, Direktur, dan Perwakilan dari Perguruan Tinggi Kab/Kota. (Hms).