Masih ingat dengan sosok Sahar Tabar, wanita Iran yang terobsesi berwajah mirip artis Angelina Jolie? Kini nasib dan wajahnya malah memperihatinkan.
Tiga tahun lalu nama Sahar Tabar sempat menghebohkan publik lantaran terobsesi memiliki wajah mirip artis Hollywood Angelina Jolie.
Bagaimana tidak, demi berwajah mirip Angelina Jolie, Sahar Tabar nekat melakukan 50 kali operasi plastik.
Tak sampai disitu, Sahar Tabar juga mengurangi berat badannya hingga 40 kg.
Setelahnya, Sahar Tabar merasa lebih percaya diri dan merasa dirinya mirip Angelina Jolie.
Hanya saja orang lain tak memikirkan hal yang sama.
Sebab alih-alih mendapat julukan ‘Angelina Jolie wannabe’, dia malah seperti ‘mayat hidup’ atau ‘zombie. Lalu bagaimana nasibnya kini?
Setelah tiga tahun naik daun, Sahar yang suka berdandan dan mengedit fotonya agar mirip Angelina Jolie itu resmi dipenjara selama 10 tahun di Iran.
Sahar Tabar yang bernama asli Fatemeh Khishvand, menggaet hampir 500.000 followers dengan mengunggah fotonya yang kurus kering bak mayat hidup atau zombie.
Dilansir Kompas.com dari New York Post pada Sabtu, pengacara Tabar mengonfirmasi hukuman 10 tahun penjara yang didapat kliennya.
Menurut The Guardian, “Zombie Angelina Jolie” itu menghasut anak-anak muda untuk korupsi dan tidak menghormati Iran sebagai Republik Islam.
Dia juga didakwa mengajak orang-orang untuk berbuat kekerasan.
Ketika ditangkap pada Oktober 2019 bersama tiga selebgram lainnya, lalu tv pemerintah Iran menyiarkan pengakuannya pada akhir Oktober tahun lalu.
Tak hanya mendekam di dalam penjara, ternyata Sahabr Tabar juga dikabarkan terinfeksi Covid-19.
Pengacaranya kemudian mencoba membebaskan si “Zombie Angelina Jolie” pada April usai dia mengidap Covid-19 di penjara.
Akun Instagram-nya juga dinonaktifkan.
“Leluconnya membuatnya masuk penjara,” twit jurnalis dan aktivis Iran, Masih Alinejad.
Ibunya pun dilaporkan menangis setiap hari, meminta agar putrinya dibebaskan.
Kemudian menurut laporan The Guardian, catatan medis menunjukkan terdakwa menderita penyakit jiwa dan memiliki riwayat kunjungan ke RSJ.
Hukuman untuknya seharusnya bisa dikurangi.
Alinejad lalu meminta bantuan kepada para aktris dan aktivis kemanusiaan untuk membantu Tabar.
“Iran punya riwayat menyiksa perempuan.”
“Kami harus bersatu melawan apartheid gender ini,” tegasnya.
Sumber: tribunnews.com