Julian Mercer mengumpulkan puntung rokok dari seorang pengunjung di pantai Tel Aviv, Israel, 20 April 2021. (Foto: Amir Cohen/REuters) |
SuaraTribun Israel -- Julian Melcer sedang memunguti punting rokok satu per satu untuk membersihkan pantai di Tel Aviv, di Israel.
Menyusuri pantai sambil membawa kantong plastik besar, pria Israel berusia 26 tahun itu menganggap setiap hari seperti Hari Bumi. Dia memunguti puntung rokok dan menjual kantong-kantong kecil yang disebutnya ‘asbak saku’ kepada para perokok agar mereka tidak menyampah.
"Saya di sini untuk melindungi dunia," katanya seperti dikutip oleh Reuters. "Itu membara dalam jiwa saya, membara dalam tulang saya, membara di mata saya ketika saya melihat sampah di pantai."
Melcer mengatakan bahwa memunguti puntung rokok juga menjadi mata pencaharian baginya. Dia bisa meraup antara $3.000 hingga $4.000 atau sekitar Rp 43 juta – Rp 58 juta per bulan selama musim panas dari penjualan asbak saku seharga $6 atau Rp 87 ribu per buah.
Warga Tel Aviv itu telah melakukan ini selama tiga tahun, dimulai dengan membuat karya seni dari puntung rokok yang dia kumpulkan, dan kemudian menemukan cara untuk mendaur ulang hasil yang dikumpulkannya.
Mercer mengemas kantong-kantong plastik berisi puntung rokok ke dalam kontak kardus lalu mengirimnya ke organisasi NoButts di Irlandia, yang mengekstraksi filter plastik untuk digunakan kembali.
Mercer memperkirakan dia dan orang lain dalam kelompok sukarelawannya di Israel telah memulung sekitar satu juta puntung.
Di situsnya, NoButts mengatakan filter rokok adalah "plastik sekali pakai paling beracun di planet ini". Organisasi itu memperkirakan sampah puntung rokok mencapai enam triliun di seluruh dunia setiap tahun.
"Ini sangat penting karena rokok merusak alam, merusak pantai, dan saya suka pantai - ini rumah saya," kata Melcer tentang kampanyenya. [na/ft]
Oleh: VOA