1. Wadah Lilin Keramik (Hasil Kompensasi Benda yang Diduga Cagar Budaya di Ketapang)
Wadah lilin keramik ini merupakan hasil kompensasi Benda yang Diduga Cagar Budaya di Desa Negeri Baru, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, tepatnya di sekitar Candi Negeri Baru. Temuan benda ini ditemukan tidak sengaja oleh salah seorang warga bernama Roni saat sedang menggali tanah di sekitar rumahnya.
Fungsi benda: sebagai wadah lilin untuk penerangan.
Deskripsi wadah lilin keramik:
Benda ini merupakan tipe wadah terbuka berbentuk bulat dan terbuat dari porselen. Kondisi benda saat ditemukan utuh, terdiri dari bagian badan. Pada bagian tengah terdapat wadah berbentuk bulat dengan diameter 7,53 cm. Wadah memiliki ukuran diameter atas 13,9 cm, diameter bawah 8,68 cm, tebal 0,71 cm, dan tinggi 5 cm. Wadah lilin memiliki warna putih kehijauan dengan glasir tipis. Kemungkinan berasal dari Dinasti Yuan.
2. Mangkuk Bontang Kuala
Benda tersebut milik bapak H. Abbdul Haris. saat ini benda tersebut berada di rumah H. Abbdul Haris selaku pemilik dengan letak administrasi di Jl. Batu Sahasa II No.02, Kelurahan Bontang Kuala, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur.Latar Sejarah : Merupakan warisan dari nenek Bapak Haris yang merupakan salah satu orang – orang yang pertama kali tinggal di Bontang Kuala
Fungsi:Wadah
Deskripsi: Wadah berbentuk bulat, tidak bertelinga, cekung, bundar, bagian permukaannya lebih luas daripada bagian alasnya, terbuat dari porselen dengan motif polos berglasir warna putih telur. Pada bagian tepian luar memiliki motif geometris dengan glasir berwarna biru. Diameter mangkuk 9 cm dengan ketebalan 4 cm.
3. Nampan Kuningan Bontang Kuala
Benda tersebut milik bapak H. Abbdul Haris. saat ini benda tersebut berada di rumah H. Abbdul Haris selaku pemilik dengan letak administrasi di Jl. Batu Sahasa II No.02, Kelurahan Bontang Kuala, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Latar Sejarah: Merupakan warisan dari nenek Bapak Haris yang merupakan salah satu orang – orang yang pertama kali tinggal di Bontang Kuala.
Fungsi :Wadah, Alas Makanan
Deskripsi: tempat untuk menyajikan makanan atau minuman, terbuat dari logam kuningan. Wadah memiliki kaki dengan sambungan yang dapat dilepaskan. Ukuran nampan tebal 30 cm, tinggi kaki 5 cm, berwarna coklat dari bahan kuningan dalam kondisi terawat. Benda tersebut adalah warisan turun-temurun dari keluarga H. Abbdul Haris.
4. Piring Porselin Bontang Kuala
Benda tersebut milik bapak H. Ramli. saat ini benda tersebut berada di rumah H. Ramli selaku pemilik dengan letak administrasi di Jl. Batu Sahasa 5, Kelurahan Bontang Kuala, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Latar Sejarah: Merupakan warisan dari nenek Bapak Ramli yang merupakan salah satu orang – orang yang pertama kali tinggal di Bontang Kuala
Fungsi: Wadah
Deskripsi: Wadah berbentuk bundar pipih dan sedikit cekung (atau ceper), terbuat dari porselen. Pada bagian wadah terdapat motif 3 naga yang berwarna biru dengan kepala dan sisik berwarna merah berjumlah 3 buah. Motif naga tersebut dikelilingi oleh motif burung dengan warna biru dan hitam. Pada bagian tengah dasar terdapat aksara cina. Ukuran benda dengan panjang 41 cm, tebal 9,7 cm, tebal 0,82 dengan bahan utama kaolin berwarna abu-abu dalam kondisi terawat. Wadah tersebut merupakan warisan dari keluarga H.Ramli.
5. Guci Porselen Bontang Kuala
Benda tersebut milik bapak H. Abbdul Haris. saat ini benda tersebut berada di rumah H. Abbdul Haris selaku pemilik dengan letak administrasi di Jl. Batu Sahasa II No.02, Kelurahan Bontang Kuala, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Latar Sejarah: Merupakan warisan dari nenek Bapak Haris yang merupakan salah satu orang – orang yang pertama kali tinggal di Bontang Kuala.
Fungsi: Wadah
Deskripsi: Wadah berbentuk bulat, tidak bertelinga, cekung, bundar, bagian permukaannya lebih luas daripada bagian alasnya, terbuat dari porselen dan memiliki tutup. Pad glasir luarnya terdapat motif sulur dan floral dengan warna biru.
6. Fragmen Antefik (Hasil Kompensasi Temuan Benda yang Diduga Cagar Budaya di Kab. Ketapang)
Fragmen antefik ini merupakan hasil kompensasi Benda yang Diduga Cagar Budaya di Desa Negeri Baru, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, tepatnya di sekitar Candi Negeri Baru. Temuan benda ini ditemukan tidak sengaja oleh salah seorang warga bernama Roni saat sedang menggali tanah di sekitar rumahnya.
Antefik merupakan salah satu unsur bangunan yang berfungsi sebagai hiasan di bagian luar bangunan candi atau pagar halaman candi yang biasanya berbentuk segitiga meruncing. Pada sebuah candi, antefik ditempatkan pada bagian sudut bangunan.
Kondisi antefik saat ditemukan tidak utuh, berwarna coklat kemerahan, dan terbuat dari tanah liat. Terdapat motif hias sulur-suluran dan geometris yang dibuat dengan cara digores. Kemungkinan antefik ini berasal dari masa Kerajaan Majapahit.
7. Kotak Penyirihan Bontang Kuala
Benda tersebut milik bapak H. M. Nasir. saat ini benda tersebut berada di rumah H. M. Nasir selaku pemilik dengan letak administrasi di Jl. Kapt. Piere Tendean, Kelurahan Bontang Kuala, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Latar Sejarah: Merupakan warisan dari nenek Bapak Nasir yang merupakan salah satu orang – orang yang pertama kali tinggal di Bontang Kuala.
Fungsi:Sebagai tempat penyimpanan sirih
Deskripsi: Kotak terbuat dari logam kuningan digunakan sebagai tempat menyimpan alat-alat untuk menyirih. Terbagi menjadi 4 bagian yang biasanya diletakkan buli-buli untuk diisi oleh sirih, kapur, tembakau dll. Tinggi penyirihan 9 cm, panjang 43 cm dan lebar 23 cm.
Editor: Yakop
Publish: Kemdikbud.go.id