Inisiatif Pendonoran Kornea dari Keluarga Meninggal

Ilustrasi - Dokter Spesialis Mata RSCM Kencana Jakarta Jessica Zarwan saat memperlihatkan pemberian layanan kesehatan mata di Dry Eye Clinic di Jakarta, Jumat (2/12/2022). ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti/aa.
Ilustrasi - Dokter Spesialis Mata RSCM Kencana Jakarta Jessica Zarwan saat memperlihatkan pemberian layanan kesehatan mata di Dry Eye Clinic di Jakarta, Jumat (2/12/2022). ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti/aa.

JAKARTA – Dokter spesialis mata, Dr. Faraby Martha Sp.M(K), yang menjadi konsultan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, telah memberikan penjelasan penting mengenai proses pendonoran kornea mata. Menurutnya, siapa pun memiliki potensi untuk menjadi pendonor kornea bagi pasien yang membutuhkan, asalkan mereka tidak memiliki riwayat infeksi seperti hepatitis atau peradangan mata selama hidup mereka.

Dalam sebuah diskusi kesehatan yang diadakan secara daring dalam rangka peringatan HUT ke-104 RSCM, Dr. Faraby menekankan bahwa syarat menjadi pendonor kornea sebenarnya cukup sederhana, dan hampir semua orang dapat menjadi kandidat. Namun, yang paling penting adalah tidak memiliki riwayat infeksi seperti hepatitis, peradangan mata, kelainan mata, atau infeksi virus mata.

Bacaan Lainnya

Dr. Faraby juga memberikan informasi penting mengenai proses pendonoran kornea bagi individu yang telah meninggal. Keluarga pendonor yang telah meninggal dapat menghubungi bank mata untuk mendaftarkan niat pendonoran, dan petugas akan melakukan pengambilan kornea mata dalam rentang waktu 6-12 jam setelah pendonor meninggal.

Namun, jika pendonor pernah menjalani operasi seperti lasik, rumah sakit akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium untuk memastikan tidak ada kuman yang berpotensi masuk ke dalam kornea yang akan digunakan.

Dr. Faraby menjelaskan bahwa prosedur cangkok kornea dilakukan pada pasien yang mengalami kelainan pada kornea mata, di mana lapisan terluar mata yang berbentuk kubah dipindahkan ke mata pasien penerima. Kelainan pada kornea adalah penyebab kelima terbanyak dari kebutaan, setelah glaukoma dan katarak.

Pasien yang menderita kelainan kornea biasanya mengalami kondisi seperti goresan atau gangguan katarak dan glaukoma, yang dapat menyebabkan keruhnya kornea. Kornea yang keruh akan menghalangi cahaya yang mencapai retina, mengakibatkan gangguan penglihatan.

Dr. Faraby menekankan bahwa pasien yang akan menerima donor kornea harus berkonsultasi dengan dokter mata, karena tidak semua pasien dengan kelainan kornea memerlukan tindakan operasi cangkok.

Dokter dengan lulusan dari Universitas Indonesia ini juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam mengatasi masalah mata dengan pengobatan herbal, seperti menggunakan daun sirih untuk membersihkan mata. Meskipun air sirih mengandung sifat anti-infeksi, ada risiko bahwa daun-daunan tersebut tidak steril dan dapat membawa kontaminasi, termasuk jamur.

Prosedur operasi cangkok kornea mata biasanya memakan waktu 1-2 jam dengan pembiusan total. Namun, seperti halnya tindakan operasi lainnya, ada potensi penolakan oleh penerima kornea, yang dikenal sebagai Penolakan Donor Kornea karena reaksi sistem kekebalan tubuh melawan benda asing, yang dapat menyebabkan keruhnya kornea kembali.

Namun, risiko ini kecil, dan dalam lima tahun terakhir, sekitar 70 persen dari tindakan operasi cangkok kornea telah berhasil.

Komplikasi juga dapat terjadi jika pasien memiliki mata merah atau pembuluh darah yang membesar di sekitar mata sebelum operasi cangkok kornea.

Pasien diharapkan pulih sepenuhnya dalam enam bulan setelah operasi, tetapi perlu menjalani kontrol rutin selama satu hingga dua minggu pertama hingga satu tahun setelah operasi. Selain itu, mereka perlu menjaga agar mata mereka tidak terkena air untuk menghindari risiko infeksi.

Dr. Faraby menekankan bahwa pasien yang telah menjalani cangkok kornea harus mendapatkan pengawasan seumur hidup karena mereka menerima organ dari orang lain. Ini dilakukan untuk memantau apakah ada reaksi peradangan, dan tindakan pencegahan dapat diambil sejak dini.

Terakhir, Dr. Faraby juga memberikan saran kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan mata mereka dan menghindari pengobatan yang mungkin tidak aman. Jika menggunakan lensa kontak, penting untuk membersihkannya secara rutin agar tidak menjadi sarang potensial untuk kuman yang dapat menyebabkan kelainan kornea.

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait

Konten berikut adalah iklan platform MGID. Sekadau.com tidak terkait dengan isi konten tersebut.